Dr. Tono Saksono, M.Sc ( ahli photogrammetry dan geodesy ) memberikan penilaian dalam BLOG nya berjudul :
Mengapa rukyah sangat rawan kesalahan?
Berikan sekelumit statement yang kira kira demikian :
Jadi kata kuncinya, untuk mengatasi kesalahan manusia (personal error) yang dapat sangat fatal, maka diciptakanlah teknologi yang beroparsi secara otomatis. Jadi sunguh sukar dimengerti bahwa orang masih bersikukuh untuk melakukan rukyatul hilal padahal kesalahan seperti yang disebutkan dalam situs UQU itu sangat mudah saja terjadi. Dengan perhitungan hisab, kesalahan2 seperti itu akan diminimalisasi sebetulnya. Tapi malah ditolak habis2 an justru oleh para ulama yang seharusnya sangat concerned dengan kepastian ibadahnya. Supaya ibadahnya lebih pasti dengan kesalahan yang minimum. Kalau tidak salah, Menteri Agama RI beberapa tahun lalu pernah mengatakan: “Orang sudah mendarat di Bulan, kok kita masih ribut Bulan ada di mana?” Ini betul, tapi mengapa dalam prakteknya kok malah jadi terbelakang? Dan tidak sesuai dengan arahan beliau yang technology savvy ini? Sungguh menyedihkan.
Wallahu a’lam.
tulisan ini bisa didapatkan di : Blognya Dr. Tono Saksono. MSc
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Sebagai mantan dosen kami di UGM yang specialist di bidang nya sangat diakui baik otoritas displin ilmu serta komunitas terkait. Ada beberapa hal yang perlu ditinjau dari aspek konsep dan cara beliau berkesimpulan, bukan dari sisi ” kalkulasi dan hasil “, namun kami lebih tekankan pada kesimpulan yang beliau keluarkan dari sisi : bagaimana Islam memberikan pelajaran ber-istimbath/ mengambil rujukan hingga terbentuk ” kesimpulan ” sebagaimana di atas, dengan diskripsikan historis yang pernah terjadi dalam kancah Islam (diantara saja, dari sekian/ berbagai kasus baik dari tafsir/ hadist)
I. Nabi Musa AS saat ber-orasi di hadapan umatnya berkata : Siapa Yang manusia Paling Pandai…..?? orang orang menjawab : Tidak Ada, Wahai Nabi……!!! Kontan ditegur oleh Alloh SWT, hingga Musa AS disuruh berguru pada Hodir/ Khidir , insan yang juga dipilih Alloh SWT dan kisahnya bisa dibaca dalam QS. Al Kahfi ( Al Bukhory, Tafsir, Jilid III).
II. Saat Perlakuan Tawanan Perang (awal awal Madinah yakni Perang Badar), ada 2 pendapat antara Nabi Muhammad SAW plus Abu Bakar VS Umar RA, dimana Rosululloh & Abu Bakar dg idenya : minta tebusan, sedang Umar : tawanan dibunuh saja, karena secara historis banyak tindakan sebelumnya yang kejam, dholim, mengusir bahkan usir Nabi hingga pindah/ hijrah ke Madinah. pendapat Umar RA akhirnya dibenarkan WAHYU yakni turunnya QS. Al Anfal 67 :
|
|
مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَنْ يَكُونَ لَهُ أَسْرَىٰ حَتَّىٰ يُثْخِنَ فِي الْأَرْضِ ۚ تُرِيدُونَ عَرَضَ الدُّنْيَا وَاللَّهُ يُرِيدُ الْآخِرَةَ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ |
67. Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
Bahkan pasca wahyu ini : Nabi SAW serta Abu Bakar RA tiada hentinya menyesal, hingga Beliau SAW berujar : jika sekarang ada AZAB, maka semuanya TIDAK AKAN SELAMAT kecuali Umar RA ( ayat 68 )
III. Rosullloh SAW pernah kirim utusan ke Bani Quraidzah/ Yahudi isinya : Kaliyan Jangan Sholat Ashar, kecuali telah sampai di kampung Bani Quraidzah. Ternyata sebelum sampai SUDAH TIBA WAKTU ASHAR, dan setelah sampai Kampung tsb : Lewat Maghrib. Ada 2 kalangan : yang SHOLAT ASHAR on time/ di perjalanan dan lainnya sesuai anjuran Nabi SAW : hingga sampai di kampung Bani Quraidzh (meski lewat maghrib) & keduanya Dibenarkan Rosululloh SAW
Dari contoh kejadian diatas, tentu banyak dan bisa ditarik pelajaan berharga/ uji petik guna : menanggapi kesimpulan ” mengapa rukyah rawan kesalahan ” dengan metoda lain yakni Hisaab. Dua Hal yang tujuannya SAMA, namun metode nya berbeda, lalu kenapa SATU hal harus diunggulkan…..???
Ifoel
kenangan saat di Makassar Jenebrang River GPS Survey
ULASAN NASH
A. Ayat Alloh SWT, ambil QS Al Maidah : 8 ( sengaja pas tadarrus sendiri, nemu ayat ini )
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
B. Ayat Alloh SWT, ambil QS Al Maidah : 48 ( idem ), nukilan/ potongan
لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan/ syir’aatan dan jalan yang terang/ minhaajan. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
C. Ayat Yang Dipakai Rujukan Hisab QS. Yunus 5
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
5. Dialah (Alloh SWT ) yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan HAK. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
Di ayat ini jelas, bhwa HISAB : ilmu yg berkaitan dg pergerakan matahari/ bulan sangat BISA buat kalkulasi, hitungan, mencari besaran, membuat formula, ketetapan hingga terbitlah : kalender, jadual sholat, ekspektasi gerhana dll. Mereka yang kesempatan belajar ilmu tsb, insya Alloh bagian dari kaum/ kalangan yang Mengetahui sbgmana maksud ayat di atas. Reffer nya benda langit (outspace), sedang manusia di ibaratkan di bumi (space), tentu perhitungannya tidak sederhana spt : sekedar dengan meteran, penggaris dll. Di alam moderen dikenal : Astronomi, Geodesy, Geography serta yang wellknown dg GPS positioning, tak tertutup kemungkinan akan tambah lage, krn rahasia ilmu Alloh SAW sangat tidak terbatas..Detail dan Cara Hitung, tidak kita bahas di sini. Adapun Rukyat masuk pada tanggapan-2, agar tidak terlalu panjang, insya Alloh.
Notes : Klik Gambar buat perbesar
Read Full Post »