Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘realitas’ Category

Alhamdulillah, meski kita dalam keadaan belum FIT atau SEHAT benar untuk aktivitas sehari hari pasca terjatuh malam Ahad lalu, justru pagi ini blog : ngajimasbro, malah bisa diakses lagi (editing, new posting, attachment ) hingga langsung kita pakai untuk menuliskan seputar Liberal yang sumber nya dari para ahlinya dalam bentuk recording (*.mps3) dan kelanjutan dari sebelumnya. Kelebihan materi based on *.mp3 bisa diakses software apa saja dan bisa didengarkan sewaktu waktu. Tema Liberal ini pernah dibahas di Radio Dakwah Syariah Solo dalam sebuah ” kajian khusus ” dan kita timingnya tepat sekali hingga bisa record acara ini tuntas.

Record_05 ( Dr Muin )
http://www.4shared.com/mp3/JIP080mE/214.html

Di materi ini, ada masukan tentang hadist Heraklius (Rumawi) saat menerima kunjungan Abu Sufyan Ibnu Harb yang masih paman Nabi sendiri ( Dr Muinudin Basri MA) Dalam Juz awal Sahih Bukhory memang luar biasa kisahnya. Abu Sufyan (masih kafir dan musuh bebuyutan Rosululloh SAW), akan tetapi tidak bisa berbohong saat Heraklius menanyakan jatidiri Nabi SAW. Meski bisa saja Abu Sofyan bohong, dimata dunia Arab akan jatuh martabat sebab Heraklius : amat kedepankan rasionalitas dan beliau sendiri ahli nujum yang ternama disamping sebagai Raja di Rajanya saat itu ( saat sekarang Dunia Barat dengan Superpowernya ). Yang ini tambahan penulis sendiri, karena hadist tsb sangat panjang (kalo tak salah selesai 4 X pertemuan) serta masuk Bab Iman. Kaitannya, meski Heraklius akui kebenaran Nabi SAW, ternyata imannya belum bisa diaktualisasikan dengan nyata karena kepentingan duniawinya yang akan terganggu…..

Record_06 ( Dr Muin )
http://www.4shared.com/mp3/ffxl7JYn/215.html

Harus diakui tentang Liberal bukan persoalan biasa seperti bagaimana tentang sholat, wudhu, lailatul qodar yang bisa dijawab dengan nash atau dalil qoth’i atau pun Ijtihad sekalipun. Namun ini wilayah yang sangat blue print (nyata) namun bentuknya amat sofware sekali. Sulit mendeteksi, menelaah, merangkum dan membahas bila akar dan ilmu keislaman kita amat terbatas (misal : hanya kuasai bahasa Arab, ahli Qiroah, Ahli Fikih sekalipun). Pengalaman penulis yang masih serba ” kurang banyak ” , didapat dengan berbagai telaah terutama tafsir, hadist, untuk fikih diakui jarang. Ternyata kisah zaman Nabi sudah gambarkan situasi yang sekarang terulang lagi (repetisi). Hingga kalangan hypocreete ini (munafik) ini dalam penampilan seolah memang mensuarakan Islam, ternyata Al Baqoroh awal awal sudah mewartakan sifat mereka….

Allohu A’lam

Record_07 ( workshop Insist dan kristenisasi )
http://www.4shared.com/mp3/yvWM-zPU/216.html

Record_08 ( workshop Insist dan kristenisasi )
http://www.4shared.com/mp3/-skO4Zcn/217.html

Record_09 ( Tanya Jawab dengan Dr Hamid )
http://www.4shared.com/mp3/-skO4Zcn/217.html

Record_10 ( Tanya Jawab dengan Dr Hamid )
http://www.4shared.com/mp3/jmS74Qh9/218.html

Read Full Post »

Logika Kucing Dan Roy Suryo

Sang Mentri & Turonggonya

Sang Mentri & Turonggonya


Tulisan ringan ini sembari dilantiknya Bang ( sebut saja demikian ) agar kesannya akrab buat kalangan yg masih muda dibanding seniornya. Judul kita ambil karena memang ada kejadian yang ada di rumah/ studio saya (Jogja) dimana : istri akan beri makan kucing dengan favoritnya (bandeng). Si item ” panggilan kucing ini ” tak panggil dengan ” push pusg push ” dan saya pun membawa ikan kering/ gereh (jawa). Ternyata kucing tak bergeming sedikit pun. Karena idolanya tetap ” ikan bandeng ”
Roy Di UGM Cat Festival

Roy Di UGM Cat Festival

Dari kejadian ini ini hampir mirip saat Bp Dahlan Iskan ( juragan koran/ media ) diangkat menjadi Dirut PLN yang otomatis diluar bidang ahlinya ( PLN : urusi setrum ). Sekencang kencang orang/ rakyat mengkritik atau demo karena jabatan diisi oleh insan yang menurut penilaian umum : bukan ahlinya. Yang penting selama majikan/ boss nya ” berkenan ”  apa bisa mempengaruhi keputusan Sang Boss/ Atasan…….???? Saat saya pegang ikan gereh , tetap tidak bisa pengaruhi kucing yang condong dengan bandeng meski bandeng masih mentah/ belum digoreng. Kucing pun akan condong dengan sesuatu ” yang diatas ” menurut logikanya.

Bang Andi Malarangeng yang ” politikus ” gagal pegang Menpora, namun bukan karena latar belakang/ keahliannya. Gagalnya tidak bisa tuntas hingga akhir periode disebabkan tersandung kaus korupsi seperti menimpa sebelumnya ( Nazarudin ). Betulkah demikian kenyataan di lapangan ….??? Allohu A’lam.

Roy_ Zip di Tumpegbleg Senayan dg Kulakan Onderdil

Roy_Iful di Tumpegbleg Senayan & Onderdil Bekas

Sengaja kita pilih kucing, mengingat Bung Roy yang istrinya penggiat Cat Lover Jogja. Kita sempat temu bebarapa waktu lalu termasuk Bung Roy Suryo juga (di UGM). Namun Pak Mentri baru ini sebenarnya capable di mobil antik/ kuno. Bahkan bila menawar barang lumayan ” cekatan “. Tentang Olah Raga……?? tunggu saja hasil nanti, yang tentu POLITIK mewarnai struktur jabatan penting di Indonesia baik Terangkat atau Terjungkal.

Read Full Post »

Apa Perbedaan Itu Indah …???

Sekilas Tentang Pluralitas

Perbedaan itu : indah/ rahmad, dibalik ( persamaan itu tdk indah/ tdk rahmad). Gagal, ini idiom. Islam itu Indah ( Yg Tdk Islam : Tdk Indah)….yg lain : akan protes…..Slogan yg bawa bawa : issu agama, diuji dg ” mafhum mukholafah/ kebalikan ” : sdh nuai kritik. Islam Kaaffah : yaa mmmg kudu dimengerti semua, ada bbrp specilaist Tafsir, Hadist, Fikih dll…..Jika dibuat SLOGAN : jd hilang makna rincian rinciannya. Pluralisme ataupun Liberalisme : diantara tujuannya : HANTAM KROMO, menyamaratakan bhwa : semua agama BAIK, bahkan digoalkan ” Cinta Kasih “….Jika sdh baik semua : pagi Islam, sore : kristen, lusa : hindhu ( bebas saja)……intinya : menuju proses pendangkalan makna Islam. makanya Islam sangat nolak : Pluralisme, beda dg Pluralistik : yg mmg sdh sunnatulloh diciptakan. Yang sdh usang & gak laku : sekularisme nya Cak Nur…

Sebuah Status Dalam Grup : Kalam Risalah ( KR)

Read Full Post »

retaknya sebuah barang

Tulisan ini berangkat dari maraknya siaran radio yang untuk sementara, katakanlah ” ingkarus sunnah “. Habib Syeh saat Sholatul Lail disebuah radio di Solo (Al Hidayah FM) dengan tegas nyatakan radio ini ” ingkar sunnah ” Karena pembahasannya memang membahas ayat ayat Al Quran saja tanpa sedikitpun sertakan Sunnah/ Hadist meski sederhana kasusnya. Bahkan dzikir sesudah sholat (tasbih, tahmid, takbir) masing masing 33X pun di-babat nya. Dalam Ayat : yang penting dzikir sebanyak banyaknya (siaran Ahad 26 Agustus 2012, saat tulisan ini dibuat) sambil simak Tauhid FM.

TILAWAH QURAN : diterjemahkan dengan ” MENGANALISA “. Ini diantara sekelumit siaran yang sedang marak di Tauhid FM (detik ini juga). Bahkan ANALISA inipun harus memenuhi unsur LOGIS dan RASIONALITAS. Bagaimana dengan hal yang ghoib…????? Bagaimana menerjemahkan peristiwa Mi’roj yang tidak ada dalam ayat….??? Ujian berat umat Islam, memang bukan dari luar Islam namun dari ” dalam sendiri ” dan ragamnya macam macam. Disamping Syiah yang baru terjadi di Madura, namun biasnya issu sangat piawai untuk dimainkan ( Syiah = minoritas ).

Sang Profesor Minardi Mursyd

Dalam Islam, tidak kenal mayoritas/ minoritas. Minoritas bukan berarti kalah dengan Mayoritas, sangat beda misi dan visi buat sebuah ajaran agama (baca dinul Islam). Dalam Islam, jika sudah nyimpang secara Aqidah (Aqoid/ Ushul/ Ikatan/ Prinsip), maka keluar dari Islam. Masih ada yang wilayah ” bukan prinsip ” dan masing masing ada sumbernya : tidak masalah (furu’iyah/ masalah cabang). Tentang Radio Tauhid FM ini (kebetulan penulis dengar langsung persis di bawah Persada FM milik MTA) : Seputar Tauhid FM Info

Agak lebih masuk lagi, coba simak ayat berikut ( QS Al An’am 65 ), yang isinya seputar informasi tentang permintaan Nabi Muhammad SAW terhadap beberapa hal, namun ditunda/ ditolak buat 1 hal. Jika hanya berpijak dari ayat tentu akan sangat membingungkan.

قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَىٰ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ ۗ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ

65. Katakanlah Wahai Muhammad : “Dialah ( Alloh SWT ) yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)”.

Ada 3 Hal Penting yakni (intinya) : azab didatangkan, terjadinya beberapa golongan, dan perpecahan antar umat hingga terjadi keganasan/ kedoliman antar kaum ini.

Mas Bro, Mbak Bro. Pak Bro yang dirahmati Alloh SWT : Jika ayat ini dimaknai secara TEKSTUAL memang sangat ” hambar ” sebab : sepertinya RAHMAT ALLOH SWT jauh dengan sifat Nya AR ROHMAN dan AR ROHIIM. Bagaimana mendudukkan masalah ini…??? Memang ada beberapa ayat yang memang dengan TEKSTUAL, langsung dipahami plus di imani seperti Surga (jannah), neraka (naar), pergantian kulit orang yang disiksa di neraka, N. Muhammad SAW : Khotamun Nabiyyin (Nabi Penutup/ Akhir). Khusus ayat diatas (sebagai gambaran saja) akan sulit disampaikan bila tidak melihat “ sebab musabab nya ” atau peristiwa ditunjukkan dengan ” hadist terkait ayat ini “. Ibnu Kastir, sebagai Ulama yang recomended pun, karya nya sudah demikian luas dan diakses hingga bagaimana ayat tsb : bisa dipahami dengan baik atau agar dikemudian hari tidak terjadi kesalahan saat sampaikan ayat tersebut ( terutama para penyampai/ terkait ).

Satu Hal saja buat penjelas ayat tersebut :

Info Seputar QS Al An’am 65-Ibnu Kastir

Berkata Imam Ahmad Bin Hambal, ringkas jalurnya ( menceritakan kami Abu Yaman – Syu’aib Bin Abi Hamzah berkata) : Imam Zuhriy Telah Berkata : menceritakan pd ku Abdullah Bin Abdullah Bin Harist Bin Naufal dari Abdullah Bin Khobbab dari Bapaknya (Khobab bin Arist) : pembantu/ maula Bani Hamzah dan dia (Khobab Bin Arist) telah ikut/ menyaksikan Perang Badar bersama Rosululloh SAW, Khobab berkata : suatu ketika saya menjumpai Rosululloh SAW dari suatu malam yang beliau sholat (sunnah, mestinya) hingga waktu fajar/ shubuh. Setelah Beliau SAW salam, aku (Khobab) bertanya : ” Yaa Rosululloh…!! sungguh Engkau telah Sholat yang belum pernah aku lihat sebelumnya (bagusnya/ bisa jadi panjang waktu serta bagus bacaan).
Bersabda Nabi Muhammad SAW : Betul…..(sahabatku ya Khobab), ini adalah sholat antara ” cinta dan harap cemas “, dan Aku Telah ajukan permohonan buat Tuhanku (Alloh SWT) ‘Azza Wa Jalla tentang 3 Hal, maka DIA-ALLOH SWT berikan/ kabulkan 2 Hal dan nahan/ menolak dengan 1 hal.

Doa/ Permintaan Yang Dikabulkan

1. Agar Tidak Merusak/ Menghancurkan Umat ku seperti ummat sebelumnya (*)
2. Agar Tidak Menampakkan Permusuhan/ Perselisihan/ Ketidakcocokkan Antara Satu Dengan lainnya (**)

Adapun Permintaan Yang Ditahan atau Ditolak yakni :
3. Tentang adanya Kedoliman/ Kebengisan/ Kejahatan antar golongan ( شِيَعًا : bersyiah syiah ). (***)

Diriwayatkan pula oleh Nasa’i dari jalur Abu Hamzah. Dan Imam Zuhriy mengatakan : Ini Hadist Hasan Sahih.

Tambahan Singkat

(*) : Misal umat N. Muh AS, umat N. Hud AS, umat N. Isa AS, dll
(**) : Permusuhan antar keluarga dekat, jauh ataupun antar tetangga
atau antar internal partai, antar partai dll, akan ada terus.
Namun Alloh SWT, bisa nampakkan spt nya biasa biasa saja, bah
kan kadang bisa makan bersama, rapat bersama. Diluarnya…..??
(***): Inilah yang terjadi di banyak tempat/ wilayah saat ini. Alloh
SWT bukan berarti ” tidak bisa/ kuasa ” atas demikian. Namun
inilah ujian buat umat N. Muhammad SAW. Bagaimana kepedulian
jika ada suatu ” kaum dikhiananti/ di dolimi ” oleh lainnya,
meski beda agama/ keyakinan : kejahatan adalah universal. Dan
ini sebagai bukti bila ada kejahatan manusia, nanti pada hari
Pembalasan semua mendapat Balasan setimpal. Tak sedikitpun
Alloh SWT mendolimi mereka, hasil di akhirat adalah hasil dari
amalan dunia…..

Walloohu A’lam Bis Showaabb….

‘Abdul Faqiir – Hamba Yang Faqir

Read Full Post »

Cacat Itu Tetap Berbuah Manis

Cacat Mental Sejak Anak

Malam ini Ustad Yusuf Mansur di AN TV hadirkan sang cacat (maaf : badannya tidak stabil plus penampilan abnormal) Mas Rendy, namun hafal beberapa surah yang dipandu Ustadz yang familier dengan ” Dakwah Sedekah “. Memang Cacat bagi seseorang, ternyata Alloh SWT berikan ” anugerah melimpah “. Di dunia olah raga, penulis sempat main dengan beberapa atlit tenis meja nasional kategory CACAT, namun permainan mereka tetap melebihi permainan seorang normal. Bahkan di Solo ada penampungan atlit semacam ini, dan belum lama diselenggarakan Paragames yang belum lama berselang. Dari Ambon juga terdapat pemain nasional (Mas Adios) dengan kursi roda tetap stabil sebagai pemain berkaliber/ atlit nasional.

Berkenaan bulan Ramadhan, nampaknya Ustadz Yusuf Mansur punya wahana buat expose aktivitas diluar dakwah sedekah. Beberapa sosok kawula muda dengan sikon apa adanya punya kelebihan khususnya ” ilmu Al Quran “. Tadi Lihat 1 episode langsung ingin tuliskan catatan ini. Zaman Risalah (Nabi Muhammad SAW) ada beberapa nama yang juga, seolah olah ada kekurangan akan tetapi banyak kelebihan melekat pada nama tersebut. Sebut saja Abdullah Bin Umi Maktum (sang buta) muadzin Rosululloh. Dzul Yadain : Tangan Panjang sebelah, yang setia sholat jamaah di belakang Nabi hingga ingatkan sholat beliau 2 rekaat (dhuhur/ Ashar) dan muncullah hadist ” penambahan rokaat “. Bilal bin rabah, bukan cacat fisik namun hitam kulit buat ukuran normal, sandal/ terompahnya sudah nangkring di Jannah/ Surga saat Mi’roj.

Contoh video Pemuda cacat namun Fasih/ Lancar Hafalan :

Jadilah Ahlul Quran, karena mereka Keluarga Alloh SWT yang akan dampingi Mujahid Ikhlas, Para Nabi Nabi, Sholihin dan kalangan terpuji lainnya ( Hasuna Ulaa-ika Rofiiqoo ), sebagaimana istilah dalam ayat Al Quran. Ada sedikit kisah yang melingkupi Abdullah Ibnu Mubarrok yang banyak namanya disebut dalam Sahih Bukhory. Biografinya bisa di dapat di : sekilas Abdullah Bin Mubarok

Narasumber Sahih Bukhory kisahkan, dulu ada budak hitam ( budak : sebuah cacat status tersendiri karena suatu saat bisa saja dianggap seperti barang yakni duijual belikan ) sesuai selera majikan. Sang Imam (Abdullah Bin Mubarok) melihat beberapa jamaah haji berdoa agar diturunkan hujan. Sudah sama sama sholat Istisqo’ selesai, hujan ” tetap belum diturunkan Alloh SWT “. Padahal mereka Jamaah Haji yang tentu : doa nya bukan sembarangan. Lalu si BUDAK ini sholat 2 roka’at, begitu usai sholat beliau (budak) berdoa : Allohummal Aaan…..Allohummal Aan ( Ya Alloh, sekarang…..Ya Alloh sekarang…!!). Saat itulah HUJAN langsung turun…..Sesaat hujan turun, si Budak Lari Kencang dan pulang ke Majikan dan Sang Imam kuntit dari belakang hingga temulah dengan Majikan. Sang Imam ingin membeli/ bebaskan BUDAK tersebut berapapun dana/ harga jual nya.

perang selalu hasilkan budak-tawanan

Setelah kesepakatan harga pembebasan, maka BUDAK jadi milik Sang Imam. Di sela perjalanan akan kembali ke keperluan majikan (Sang Imam), Abdulah Bin Mubarok panggil Budak : Engkaulah Wali kami…..!!! Engkaulah Wali kami….!!! Sang Majikan ini merendah (karena tahu maqbul nya doa hujan sebelumnya). Akhirnya, si BUDAK minta ijin buat sholat 2 roka’at pada Majikan Baru ( Abdulah Bin Mubarok ) dan di ijinkan. Setelah 2 roka’at selesai, sang BUDAK berdoa sebagaimana doa hujan di atas….(Ya Alloh….sekaranglah……Ya Alloh sekaranglah). Sehabis Do’a ini ternyata : Budak langsung WAFAT……………!!!!!!!! subhaanalloh, permintaan BUDAK langsung terkabul…..dan akhirnya Sang Imam (Abdulah Bin Mubarok) berlinang air matanya, karena belum sempat bermuamalah/ bekerja dengannya……..

Silakan Bagi yang pernah dengar kisah ini, bisa dilengkapi atau ditambahkan, khususnya seputar Abdullah Bin Mubarok : Mujahid Yang Rupawan, Muhaddistin, Kaya, Jagoan Perang, Selalu Sembunyikan Wajah dengan Tutup Kepala, Rendah Hati, dan Selalu Bela Gurunya agar jangan berhubungan dengan birokrasi. Cukuplah Abdulah yang jamin ma’isyah/ ekonomi Guru Gurunya. Padahal saat itu Kholifah nya Umar RA yang terkenal bersih……..Kalo sekarang….??? Yaah Berdoa dan Berharap saja, semoga ada jiwa jiwa Sang Imam ini……

Allohu A’lam Bis Showaab

Read Full Post »

Buaya VS Cicak Jilid II

logo sebuah realita

Bapak di sebuah rumah tangga tentu sangat tahu akan kondisi, sifat, keuangan termasuk perilaku anak anaknya. Kecuali sang bapak sedang ditimpa BUTA MATA dalam arti sakit. Itu pun, masih bisa meraba bagaimana sikon rumah, meski lewat rabaan qolbu, pembicaraan, interaksi keseharian. Dalam hal keuangan, anak anak bisa saja dusta, menipu, bahkan merampok orang tuanya. Namun NALURI sebagai indra ke enamnya tetap jalan sebagaimana sang Bapak yang tanpa cacat/ sehat wal afiat. Aroma ini bisa saja digiring ke kasus Buaya Cicak Jilid II, karena libatkan institusi besar dan wibawa, dengan kasus sangat sensitiv ( simulator SIM ), masyarakat mana tak kenal dengan SIM….?????.

Petinggi rumah besar ibarat/ semacam mabes Polri, tentu juga demikian. Boleh dikata, kalangan/ pihak pihak akan ketahuan sifat sifat anggota anggotanya, meski tidak semuanya dihafali dengan 100 %. Alasannya : interaksi baik sebagai pelayan/ service libatkan masyarakat plus kekompakan tim yang ada di sebuah Lembaga. Tarik ulur inilah hingga KPK dan Polri kembali terjadi. Jilid I, cukup bikin heboh. Bapak Susno akhirnya tenggelam namanya, bahkan kena tuntutan (kalau tak salah denda 500 juta), akibat pemilihan Gubernur Jawa Barat. Padahal saat itu kehadirannya, sangat dielukan masyarakat banyak. Namun itulah Politik Tingkat Atas…….Masyarakat Kebanyakan sulit analisa, deteksi, hingga tahunya ” hasil akhir “. Pasti ada yang kalah/ menang. Jarang terjdi Win Win Solution…….!!! maklum behhh……duwit gedheeh……biasa awak Betawi bilang……!!! Ingat saat masih di Jakarta beberapa tahun lalu, maklum sering berhubungan dengan tuan tanah (baik individu / perusahaan), tak jarang di lapangan beserta aparat juga agar jalannya kerja aman/ save seperti : pengukuran lahan, pemetaan bidang/ status tanah, rembug dengan warga, komplain dll.

Perhiasan Yang Wahhh

Kita tidak nimbrung perihal proses kasus Buaya dan Cicak I atau II, namun akan sedikit berbagi dengan apa yang pernah terjadi di lingkup para Sahabat Nabi dulu sebagai I’tibar, dimana peran Kholifah/ Presiden tidak beda jauh dengan ” intrik politik ” yang memang sunnatullah/ wajar bila berhubungan dengan kepentingan tak luput seorang Kholifah yang ” pribadinya ” sudah dijamin nasibnya besok di akhirat (ambil sample Ustman Bin Affan) Kholifah ke III yang jasanya diterbitkannya MUSHAF AL QURAN hingga sekarang. Imam Bukhory dalam Sahihnya (lupa nomornya, kitab sdg tdk di tangan), perihal Zakat Emas pun terjadi masalah BEDA PENDAPAT hingga kekuasaannya diberlakukan. Apa Pasal….?????

Abu Dzar RA/ masyarakat biasa, punya pendapat sebagaimana yang dimaksud Nabi Muhammad SAW : bahwa EMAS yang dipakai baik pribadi atau simpanan WAJIB ZAKAT nya sebagaimana disebutkan dlm QS At Taubah (ada ancaman bagi mereka yang tidak menzakati harta emas/ perhiasan). Nampaknya Muawiyah RA (saat kholifah III) pembantu/ pejabat tinggi saat itu/ punya hubungan saudara dengan Sang Kholifah, punya pendapat lain : bahwa Zakat EMAS itu berlaku saat ayat itu saja…..!!!. Karena pejabat saat itu memang dominasi keluarga Ustman RA, maka dengan TERPAKSA Abu Dzar RA harus ” diungsikan ” atau dipindahkan ke daerah lain sebagai bentuk ” diskriminasi tersendiri “, dan banyak yang riwayat ungkapkan : wafat nya Abu Dzar dalam sikon yang memprihatinkan/ tergeletak di jalanan. Dalam arti, diketahui belakangan (karena hidup di daerah terisolir), dan itupun disaksikan sahabat lain ” dalam keadaan tidak sengaja ” sedang lakukan perjalanan. Banyak ahli hadist ungkap Muawiyah RA memang dikenal sebagai ” pribadi agak licik ” atau Shiyaashiyyun/ Jagoan Politik. Memang sebagai Kholifah pun Muawiyah dalam kebijakannya sering menuai kritik dari sahabat sahabat Nabi Muhammad SAW, yang mana mereka sangat faham petunjuk Nabi secara langsung…..Inilah sekelumit PERPOLITIKAN menghiasi sebaik baik kalangan (sahabat) bila itu sudah menyangkut kekuasaan atau bersinggungan dengan kewenangan yang umumnya juga berkaitan dengan keuangan besar (bukan recehan atau koin) lagi.

Akan tetapi bagaimanapun semua kisah diatas, tetap tidak mengurangi kedudukannya sebagai sahabat sahabat Nabi Muhammad SAW yang tentu semua ” Rodhiyalloohu ‘Anhum Wa Rodhuu ‘Anhu “. Sebuah gelar tidak sembarangan yang sudah digariskan dan ditetapkan dalam Al Quran maupun As Sunnah. Kedudukan mereka sangat TERHORMAT, meski sebagai manusia tidak luput dari kekurangan, kesalahan atau kekhilafan. Mereka merekalah yang berjasa hingga ISLAM kekal hingga sekarang sampai dicabutnya dunia ditandai Terbitnya Matahari dari Barat nanti.

Allohu A’lam Bis Showaabb…..

Read Full Post »

Illustrasi benda langit

Dr. Tono Saksono, M.Sc ( ahli photogrammetry dan geodesy ) memberikan penilaian dalam BLOG nya berjudul :

Mengapa rukyah sangat rawan kesalahan?

Berikan sekelumit statement yang kira kira demikian :

Jadi kata kuncinya, untuk mengatasi kesalahan manusia (personal error) yang dapat sangat fatal, maka diciptakanlah teknologi yang beroparsi secara otomatis. Jadi sunguh sukar dimengerti bahwa orang masih bersikukuh untuk melakukan rukyatul hilal padahal kesalahan seperti yang disebutkan dalam situs UQU itu sangat mudah saja terjadi. Dengan perhitungan hisab, kesalahan2 seperti itu akan diminimalisasi sebetulnya. Tapi malah ditolak habis2 an justru oleh para ulama yang seharusnya sangat concerned dengan kepastian ibadahnya. Supaya ibadahnya lebih pasti dengan kesalahan yang minimum. Kalau tidak salah, Menteri Agama RI beberapa tahun lalu pernah mengatakan: “Orang sudah mendarat di Bulan, kok kita masih ribut Bulan ada di mana?” Ini betul, tapi mengapa dalam prakteknya kok malah jadi terbelakang? Dan tidak sesuai dengan arahan beliau yang technology savvy ini? Sungguh menyedihkan.

Wallahu a’lam.

tulisan ini bisa didapatkan di :  Blognya Dr. Tono Saksono. MSc

Bismillaahirrohmaanirrohiim

 Sebagai mantan dosen kami di UGM yang specialist di bidang nya sangat diakui baik otoritas displin ilmu serta komunitas terkait. Ada beberapa hal yang perlu ditinjau dari aspek konsep dan cara beliau berkesimpulan, bukan dari sisi ” kalkulasi dan hasil “, namun kami lebih tekankan pada kesimpulan yang beliau keluarkan dari sisi : bagaimana Islam memberikan pelajaran ber-istimbath/ mengambil rujukan hingga terbentuk ” kesimpulan ” sebagaimana di atas, dengan diskripsikan historis yang pernah terjadi dalam kancah Islam (diantara saja, dari sekian/ berbagai kasus baik dari  tafsir/ hadist)

I.   Nabi Musa AS saat ber-orasi di hadapan umatnya berkata : Siapa Yang manusia Paling Pandai…..?? orang orang menjawab : Tidak Ada, Wahai Nabi……!!!  Kontan ditegur oleh Alloh SWT, hingga Musa AS disuruh berguru pada Hodir/ Khidir , insan yang juga dipilih Alloh SWT dan kisahnya bisa dibaca dalam QS. Al Kahfi  ( Al Bukhory, Tafsir, Jilid III).

II.  Saat Perlakuan Tawanan Perang (awal awal Madinah yakni Perang Badar), ada 2 pendapat antara Nabi Muhammad SAW plus Abu Bakar VS Umar RA, dimana Rosululloh & Abu Bakar dg idenya : minta tebusan,  sedang Umar : tawanan dibunuh saja, karena secara historis banyak tindakan sebelumnya yang kejam, dholim, mengusir bahkan usir Nabi hingga pindah/ hijrah ke Madinah. pendapat Umar RA akhirnya dibenarkan WAHYU yakni turunnya QS. Al Anfal 67 :

مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَنْ يَكُونَ لَهُ أَسْرَىٰ حَتَّىٰ يُثْخِنَ فِي الْأَرْضِ ۚ تُرِيدُونَ عَرَضَ الدُّنْيَا وَاللَّهُ يُرِيدُ الْآخِرَةَ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

67. Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Bahkan pasca wahyu ini : Nabi SAW serta Abu Bakar RA tiada hentinya  menyesal, hingga Beliau SAW berujar :  jika sekarang ada AZAB, maka semuanya TIDAK AKAN SELAMAT kecuali Umar RA ( ayat 68 )

III.   Rosullloh SAW pernah kirim utusan ke Bani Quraidzah/ Yahudi isinya : Kaliyan Jangan Sholat Ashar, kecuali telah sampai di kampung Bani Quraidzah. Ternyata sebelum sampai SUDAH TIBA WAKTU ASHAR, dan setelah sampai Kampung tsb : Lewat Maghrib. Ada 2 kalangan : yang SHOLAT ASHAR on time/ di perjalanan  dan lainnya sesuai anjuran Nabi SAW : hingga sampai di kampung Bani Quraidzh (meski lewat maghrib) & keduanya Dibenarkan Rosululloh SAW

Dari contoh kejadian diatas, tentu banyak dan bisa ditarik pelajaan berharga/ uji petik guna : menanggapi kesimpulan ” mengapa rukyah rawan kesalahan ” dengan metoda lain yakni Hisaab. Dua Hal yang tujuannya SAMA, namun metode nya berbeda, lalu kenapa SATU hal harus diunggulkan…..???

Ifoel

kenangan GPS Survey

kenangan saat di Makassar Jenebrang River GPS Survey

ULASAN NASH

A. Ayat Alloh SWT, ambil QS Al Maidah : 8 ( sengaja pas tadarrus sendiri, nemu ayat ini )

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

B. Ayat Alloh SWT, ambil QS Al Maidah : 48 ( idem ), nukilan/ potongan

لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan/ syir’aatan dan jalan yang terang/ minhaajan. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

C. Ayat Yang Dipakai Rujukan Hisab QS. Yunus 5

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

5. Dialah (Alloh SWT ) yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan HAK. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

Di ayat ini jelas, bhwa HISAB : ilmu yg berkaitan dg pergerakan matahari/ bulan sangat BISA buat kalkulasi, hitungan, mencari besaran, membuat formula, ketetapan hingga terbitlah : kalender, jadual sholat, ekspektasi gerhana dll. Mereka yang kesempatan belajar ilmu tsb, insya Alloh bagian dari kaum/ kalangan yang Mengetahui sbgmana maksud ayat di atas. Reffer nya benda langit (outspace), sedang manusia di ibaratkan di bumi (space), tentu perhitungannya tidak sederhana spt : sekedar dengan meteran, penggaris dll. Di alam moderen dikenal : Astronomi, Geodesy, Geography serta yang wellknown dg GPS positioning, tak tertutup kemungkinan akan tambah lage, krn rahasia ilmu Alloh SAW sangat tidak terbatas..Detail dan Cara Hitung, tidak kita bahas di sini. Adapun Rukyat masuk pada tanggapan-2, agar tidak terlalu panjang, insya Alloh.

Notes : Klik Gambar buat perbesar

Read Full Post »

« Newer Posts