Berkenaan bulan Ramadhan, nampaknya Ustadz Yusuf Mansur punya wahana buat expose aktivitas diluar dakwah sedekah. Beberapa sosok kawula muda dengan sikon apa adanya punya kelebihan khususnya ” ilmu Al Quran “. Tadi Lihat 1 episode langsung ingin tuliskan catatan ini. Zaman Risalah (Nabi Muhammad SAW) ada beberapa nama yang juga, seolah olah ada kekurangan akan tetapi banyak kelebihan melekat pada nama tersebut. Sebut saja Abdullah Bin Umi Maktum (sang buta) muadzin Rosululloh. Dzul Yadain : Tangan Panjang sebelah, yang setia sholat jamaah di belakang Nabi hingga ingatkan sholat beliau 2 rekaat (dhuhur/ Ashar) dan muncullah hadist ” penambahan rokaat “. Bilal bin rabah, bukan cacat fisik namun hitam kulit buat ukuran normal, sandal/ terompahnya sudah nangkring di Jannah/ Surga saat Mi’roj.
Contoh video Pemuda cacat namun Fasih/ Lancar Hafalan :
Jadilah Ahlul Quran, karena mereka Keluarga Alloh SWT yang akan dampingi Mujahid Ikhlas, Para Nabi Nabi, Sholihin dan kalangan terpuji lainnya ( Hasuna Ulaa-ika Rofiiqoo ), sebagaimana istilah dalam ayat Al Quran. Ada sedikit kisah yang melingkupi Abdullah Ibnu Mubarrok yang banyak namanya disebut dalam Sahih Bukhory. Biografinya bisa di dapat di : sekilas Abdullah Bin Mubarok
Narasumber Sahih Bukhory kisahkan, dulu ada budak hitam ( budak : sebuah cacat status tersendiri karena suatu saat bisa saja dianggap seperti barang yakni duijual belikan ) sesuai selera majikan. Sang Imam (Abdullah Bin Mubarok) melihat beberapa jamaah haji berdoa agar diturunkan hujan. Sudah sama sama sholat Istisqo’ selesai, hujan ” tetap belum diturunkan Alloh SWT “. Padahal mereka Jamaah Haji yang tentu : doa nya bukan sembarangan. Lalu si BUDAK ini sholat 2 roka’at, begitu usai sholat beliau (budak) berdoa : Allohummal Aaan…..Allohummal Aan ( Ya Alloh, sekarang…..Ya Alloh sekarang…!!). Saat itulah HUJAN langsung turun…..Sesaat hujan turun, si Budak Lari Kencang dan pulang ke Majikan dan Sang Imam kuntit dari belakang hingga temulah dengan Majikan. Sang Imam ingin membeli/ bebaskan BUDAK tersebut berapapun dana/ harga jual nya.
Setelah kesepakatan harga pembebasan, maka BUDAK jadi milik Sang Imam. Di sela perjalanan akan kembali ke keperluan majikan (Sang Imam), Abdulah Bin Mubarok panggil Budak : Engkaulah Wali kami…..!!! Engkaulah Wali kami….!!! Sang Majikan ini merendah (karena tahu maqbul nya doa hujan sebelumnya). Akhirnya, si BUDAK minta ijin buat sholat 2 roka’at pada Majikan Baru ( Abdulah Bin Mubarok ) dan di ijinkan. Setelah 2 roka’at selesai, sang BUDAK berdoa sebagaimana doa hujan di atas….(Ya Alloh….sekaranglah……Ya Alloh sekaranglah). Sehabis Do’a ini ternyata : Budak langsung WAFAT……………!!!!!!!! subhaanalloh, permintaan BUDAK langsung terkabul…..dan akhirnya Sang Imam (Abdulah Bin Mubarok) berlinang air matanya, karena belum sempat bermuamalah/ bekerja dengannya……..Silakan Bagi yang pernah dengar kisah ini, bisa dilengkapi atau ditambahkan, khususnya seputar Abdullah Bin Mubarok : Mujahid Yang Rupawan, Muhaddistin, Kaya, Jagoan Perang, Selalu Sembunyikan Wajah dengan Tutup Kepala, Rendah Hati, dan Selalu Bela Gurunya agar jangan berhubungan dengan birokrasi. Cukuplah Abdulah yang jamin ma’isyah/ ekonomi Guru Gurunya. Padahal saat itu Kholifah nya Umar RA yang terkenal bersih……..Kalo sekarang….??? Yaah Berdoa dan Berharap saja, semoga ada jiwa jiwa Sang Imam ini……
Allohu A’lam Bis Showaab
klik buat perbesar gambar